Tuesday, October 8, 2019

PSAK 2


  • PSAK 2


PSAK 2 membahas tentang Laporan Arus Kas yang mengadopsi IAS 7 Statement of Cash Flows disahkan pada 22 Desember 2009 oleh DSAK IAI yang menggantikan PSAK tahun 1994. Lalu diamandemen dan disahkan pada 27 Agustus 2014 dan efektif pada 1 Januari 2014. Dan amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan telah disahkan pada tanggal 28 September 2016 dan efektif pada 1 Januari 2017 sebagai amandemen yang terakhir.

PSAK 2 mengadopsi seluruh  peraturan dalam IAS 7, kecuali:
  •  IAS 7 tentang ruang lingkup tidak diadopsi karena tidak relevan.
  • IAS 7 tentang tanggal efektif karena tidak relevan.
  • PSAK 2 tentang tanggal efektif.
  • PSAK 2 tentang penarikan PSAK 2 (2009): Laporan Arus Kas.

Tujuan dari PSAK 2 yaitu menyediakan informasi tentang arus kas entitas untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.

PSAK 2 memiliki ruang lingkup yaitu entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan pernyataan ini dan menyajikan laporan sebagai bagian takterpisahkan dari laporan keuangan dari setiap periode penyajiannya. Entitas membutuhkan kas untuk melaksanakan usahanya, melunasi kewajibannya, dan membagikan deviden kepada investor.

Adapun manfaat dalam informasi arus kas:
  • Maka laporan arus kas dapat menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna mengevaluasi perubahan dalam aset neto entitas, struktur keuangan dan kemampuannya untuk memperngaruhi jumlah serta waktu arus kas terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
  • Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indicator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Dan juga berguna untuk meneliti ketetapan dari penilaian masa lalu atas arus kas masa depan.


Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operas, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. dijabarkan sebagai berikut:

  • Aktivitas Operasi


Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa sumber pendanaan dari luar.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
a.     Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa
b.    Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain
c.     Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
d.    Pembayaran kas untuk kepentingan karyawan
e.     Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lain
f.      Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali dapat diindentifikasi secara spesifik sebagai aktivitas pendanaan dan investasi
g.     Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan.

  • Aktivitas Investasi

Arus kas yang timbul dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut merepresentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang diintensikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah:
a.     Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain.
b.    Penerimaan kas dari penjualan aset teap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain.
c.     Pembayaran kas untuk memperoleh instrumen utang dan ekuitas entitas lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrument yang dianggap).
d.    Pembayaran kas untuk memperoleh instrument utang dan ekuitas entitas lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang dianggap).
e.     Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan).
f.      Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan).
g.     Pembayaran kas untuk future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
h.    Penerimaan kas dan future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

  • Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas.
Contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah:
a.     Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrumen ekuitas lain
b.    Pembayaran kas kepada pemilik untuk memperoleh atau menebus saham entitas.
c.     Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan panjang.
d.    Pelunasan pinjaman.
e.     Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

Pelaporan arus kas dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi menggunakan salah satu dari metode berikut:
a.     Metode langsung, kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto diungkapkan.
b.    Metode tidak langsung, laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat non-kas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu atas arus kas masa depan.


2. Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan
Entitas melaporkan secara terpisah kelompok penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali arus kas dideskripsikan atas dasar arus kas neto.

3. Pelaporan arus kas atas dasar arus kas neto
a.  Penerimaan dan pembayaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada entitas.
b.    Penerimaan dan pembayaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dan jangka waktu singkat.

Arus kas dalam valuta asing adalah transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing dengan kurs pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas yang didominasi dalam valuta asing dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan PSAK 10 tentang perubahan kurs valuta asing.

Bunga dan Deviden yang diterima dan dibayarkan arus kas, masing-masing diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasi secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan. Jumlah bunga yang harus dibayar dalam satu periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang diakui sebagai beban pada lab-rugi atau yang dikapitalisasi sesuai PSAK 26.

Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang menghasilkan arus kas yang diklasifikasi. Arus kas pajak penghasilan yang bersangkutan sering kali tidak praktis untuk diidentifikasi dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda dengan transaksi arus kasnya. Oleh karena itu, pajak yang dibayarkan biasanya diklasifikasi sebagai arus kas dari aktivitas operasional. Namun jika arus kas dapat diklasidikasi secara praktis dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas maka diklasifikasi sebagai arus kas dari investasi dan pendanaan.

Investasi dapat dilakukan pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama dicatat dengan metode ekuitas atau metode biaya, maka investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang terjadi antara investor dan investee, contohnya jumlah dividen dan uang muka yang diterima.

Perubahan kepemilikan atas kepentingan pada entitas anak dan bisnis lain, merupakan gabungan arus kas yang timbul dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut:
a. Jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima.
b. Bagian dari imbalan yang terdiri dari kas dan setara kas.
c. Jumlah kas dan setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau        hilang.
d. Jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang.

Transaksi non-kas merupakan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mensyaratkan pengguna kas atau setara kas dikeluarkan dari laporan arus kas. Contoh transaksi nonkas:
a. Perolehan aset baik secara kredit atau melalui sewa pembiayaan.
b. Akuisisi suatu entitas melalui penerbitan instrument ekuitas.
c. Konversi utang menjadi ekuitas.

Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, entitas menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun nonkas. Perubahan pada liabilitas dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a. Perubahan dari arus kas pendanaan
b. Perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain
c. Dampak perubahan tingkat kurs valuta asing.
d. Perubahan pada nilai wajar.
e. Perubahan lainnya.

Komponen kas dan setara kas, menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Oleh karena itu keanekaragaman praktik pengelolaan kas dan pengaturan perbankan diseluruh dunia dan agar sesuai PSAK 1: penyajian laporan keuangan.

Adapun pengungkapan lain yaitu mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan oleh kelompok usaha, besera komentar manajemen. Contohnya, saldo kas dan setara kas milik entitas anak yang beroprasi disuatu negara yang memberlakukan control lalu lintas devisa atau pembatasan hukum lain sehingga saldo kas tidak dapat digunakan oleh entitas induk atau entitas anak yang lainnya.

Amandemen PSAK 2: laporan arus kas tentang prakarsa pengungkapan. Entitas menerapkan untuk periode tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.  Dan penarikan PSAK 2 tahun 2009 laporan arus kas.






CONTOH ILUSTRASI:

A. Laporan Arus Kas untuk Entitas Bukan Lembaga Keuangan



B. Laporan Arus Kas untuk Lembaga Keuangan




       C. Rekonsiliasi Liabilitas yang Timbul dari Aktivitas Pendanaan


No comments:

Post a Comment