Saturday, October 19, 2019

HUBUNGAN PSAK 4 DAN 65


PSAK 4 yang berisi tentang Laporan Keuangan tersendiri berkaitan dengan PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian. Maka akan dibahas dalam artikel dibawah ini:

PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri mengadopsi IAS 27 yang disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Desember 2013 yang efektif pada 1 Januari 2014. Dan amandemen yang terakhir adalah pada tanggal 18 November 2015 yang efektif pada 1 Januari 2016.

Perbedaan PSAK 4 dengan IAS 27:
  • IAS 7 mengatur penyusun laporan keuangan tersendiri sebagai pengganti laporan keuangan.
  • PSAK 4 hanya mengijinkan induk menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai lampiran dalam laporan keuangan.
  • Ketentuan dalam IAS yang berkaitan dengan kedudukan LK tersendiri sebagai lampiran.


Tujuan PSAK 4 adalah untuk mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi kepada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.

Ruang lingkup diterapkan pada entitas induk yang menyajikan laporan keuangan tersendiri dalam mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi.

Penyusunan Laporan Tersendiri
  • LK keuangan tersendiri disusun sesuai SAK yang berlaku, yang diatur dalam ketentuan khusus.
  • Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk mencatat investasi pada entitas anak, ventura dan entitas asosiasi pada:


a.       Biaya perolehan;
b.       Sesuai PSAK 55: instrument keungan; dan pengukuran;
c.       Menggunakan metode ekuitas sebagaimana dideskripsikan dalam PSAK 15: investasi pada entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
  • Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi;
  • Investasi yang dicatat pada biaya perolehan atau menggunakan metode ekuitas dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang dimiliki untuk dijualan dan operasi yang dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual;
  • Jika entitas induk berhenti menjadi entitas investasi, maka entitas induk tersebut mencatat perubahan dari tanggal ketika perubahan status tersebut terjadi:

a.       Entitas mencatat investasi pada entitas anak sesuai dengan paragraf 10. Tanggal perubahan status diperlakukan sebagai tanggal akuisisi bawaan. Nilai wajar entitas anak pada tanggal akuisisi bawaan merepresentasikan imbalan bawaan yang dialihkan ketika mencatat investasi sesuai dengan paragraf 10.
  • Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
  • Dividen diakui dalam laba rugi, kecuali jika entitas tersebut memilih menggunakan metode ekuitas, maka dividen tersebut diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi.

Tanggal efektif dan ketentuan transisi:
§  Entitas menerapkan ketentuan PSAK 4 pada  periode tahun buku yang dimulai tanggal 1 Januari 2015.
§  Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas Laporan Keuangan Tersendiri mengamandemen paragraf (04-07, 10, 11B, dan 120).

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian mengadopsin IFRS 10 yang disahkan DSAK IAI pada tanggal 19 Desember 2013 yang efektif pada 1 Januari 2014. Dan amandemen yang terakhir kali adalah pada tanggal 18 November 2015 yang efektif pada tanggal 1 Januari 2016 mengamandemen Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasian.

Tujuan PSAK 65 untuk menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
Untuk mencapai tujuan dilakukan:
a.       Mensyaratkan entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
b.       Mendefinisikan prinsip pengendalian dan menetapkan pengendalian sebagai dasar konsolidasian;
c.       Menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi apakah investor mengendallikan investee sehingga investor harus mengonsolidasi investee;
d.       Menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi; dan
e.       Mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk mengonsolidasikan entitas anak tertentu dari entitas investasi.

Ruang lingkup:
§  Entitas induk menyajikan laporan keuangan konsolidasian, berlaku untuk seluruh entitas;
§  Tidak berlaku untuk program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja jangka panjang lain;
§  Entitas induk merupakan entitas investasi tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian jika entitas investasi disyaratkan untuk mengukur seluruh entitas anaknya pada nilai wajar melalui laba rugi.      

Pengendalian
Pengendalian terjadi jika memiliki lebih dari setengah kepemilikan. Pengendalian ada ketika memiliki setengah atau kurang. Jika terdapat:
a.       Kekuasaan melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b.       Kekuasaan untuk mengatur kebijakan  keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
c.       Kekuasaan menunjuk/ mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas milik dewan atau organisasi tersebut;
d.       Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organisasi pengatur setara dan mengendalikan entitas milik direksi atau organisasi tersebut.

Kehilangan pengendalian
Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
a.       Menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan konsolidasian.
b.       Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah teutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai SAK.
c.       Mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendalian terdahulu.

Kekuasaan
Untuk memiliki kekuasaan atas investee, investor harus memiliki hak yang ada saat ini yang memberikan investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan. Kekuasaan muncul dari hak termasuk:
a.       Hak yang memberikan investor kekuasaan atau investee
-          Hak substantif
-          Hak protektif
b.       Hak suara
-          Kekuasaan dengan hak suara mayoritas
-          Hak suara mayoritas tetapi tanpa kekuasaan
-          Kekuasaan tanpa hak suara mayoritas
c.       Pengaturan kontraktual dengan pemegang suara lain
-          Hak dari pengaturan kontraktual lain
-          Hak suara investor
d.       Hak potensial

Eksposure atau hak atas imbal hasil variable investee
Adapula hubungan antara kekuasaan dan imbal hasil
1. Delegasi kekuasaan
Ketika investor, dengan hak pengambilan keputusan atau sebagai pengambilan keputusan, menilai apakah investor mengendalikan investee, investor menentukan apakah investor tsb principal atau agen.
2. Ruang lingkup wewenang pengambilan keputusan
a.       Aktivitas yang diizinkan sesuai dengan perjanjian pengambilan keputusan dan ditetapkan oleh hokum;
b.       Diskresi yang dimiliki pengambilan keputusan ketika mengambil keputusan mengenai aktifitas tsb.
3.      3.  Hak yang dimiliki pihak lain
-          Hak substantive dapat mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan untuk mengarahkan aktivitas relevan investee. Hak substantive yang dimiliki pihak lain yang membatasi diskresi pengambilan keputusan dipertimbangkan dengan cara yang serupa dengan hak pencabutan ketika mengevaluasi apakah pengambilan keputusan adalah agen.
4.       4.  Remunerasi
Semakin besar jumlah dari, dan variabilitas yang terkait dengan remunerasi pengambilan keputusan dibandingkan dengan imbal hasil yang diharapkan dari aktivitas investee, semakin besar kemungkinan  bahwa pengambil keputusan adalah principal.

Eksposure terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari kepentingan lain.
Pengambilan keputusan yang memiliki kepentingan lain di investee. Pengambilan keputusan mempertimbangkan hal berikut:
a.       Semakin besar jumlah dari dan variabilitas yang terkait dengan, kepentingan ekonominya, dengan mempertimbangkan remunerasi dan kepentingan lain secara gabungan, semakin besar kemungkinan keputusan adalah principal;
b.       Apakah eksposure terhadapat variabilitas imbal hasil berbeda dari eksposure investor lain, dan jika demikian apajah mempengaruhi tindakannya.

Penentuan apakah entitas adalah entitas investasi
Dilihat dari tujuan bisnisnya, bahwa tujuan entitas adalah semata-mata berinvestasi untuk kenaikan modal, penghasilan investasi, atau keduanya. Lalu membuat strategi pengakhiran, rencana investasi entitas juga memberikan bukti mengenai tujuan bsinisnya, entitas investasi tidak memiliki rencana untuk memiliki investasinya secara terbatas, melainkan memiliki investasinya untuk jangka waktu yang terbatas. Strategi pengakhiran dapat bervariasi berdasarkan jenis investasinya. Pendapatan dari hasil investasi diukur nilai wajarnya karena dapat menghasilkan informasi yang lebih relevan. Entitas investasi juga memiliki karakteristik khusus yaitu, memiliki lebih dari satu investasi, memiliki lebih dari satu investor, memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak relasi dari entitas, dan memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.

Teknik dan prosedur konsolidasi
Menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan entitas anak > menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban.
1.       Investasi entitas induk pada anak dengan porsi entitas atas ekuitas anak dieliminasi (goodwill muncul)
2.       Kepentingan non pengendali diidentifikas: ekuitas (awal dan perubahan, laba/rugi)
3.       Saldo transaksi, penghasilan dan beban intra kelompok usaha dieliminasi secara penuh > belum direalisasi, dampak pajak penghasilan.
4.       Disusun dengan tanggal yangsama antara entitas induk dan entitas anak.

Ø  Tanggal efektif dan ketentuan transisi, merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 65 dan memiliki kekuatan mengatur yang sama sebagaimana dengan bagian lain dari PSAK 65.
Ø  Ketentuan transisi, tanggal efektif 1 Januari 2015, menerapkan pernyataan ini secara retrospektif sesuai PSAK 25
Ø  PSAK 65 menggantikan PSAK 4 dan PSAK 7.
Ø  Penarikan, pernyataan ini menggantikan persyaratan terkait dengan laporan keuangan konsolidasian dalam PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan keuangan Tersendiri.




Tuesday, October 8, 2019

PSAK 2


  • PSAK 2


PSAK 2 membahas tentang Laporan Arus Kas yang mengadopsi IAS 7 Statement of Cash Flows disahkan pada 22 Desember 2009 oleh DSAK IAI yang menggantikan PSAK tahun 1994. Lalu diamandemen dan disahkan pada 27 Agustus 2014 dan efektif pada 1 Januari 2014. Dan amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan telah disahkan pada tanggal 28 September 2016 dan efektif pada 1 Januari 2017 sebagai amandemen yang terakhir.

PSAK 2 mengadopsi seluruh  peraturan dalam IAS 7, kecuali:
  •  IAS 7 tentang ruang lingkup tidak diadopsi karena tidak relevan.
  • IAS 7 tentang tanggal efektif karena tidak relevan.
  • PSAK 2 tentang tanggal efektif.
  • PSAK 2 tentang penarikan PSAK 2 (2009): Laporan Arus Kas.

Tujuan dari PSAK 2 yaitu menyediakan informasi tentang arus kas entitas untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.

PSAK 2 memiliki ruang lingkup yaitu entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan pernyataan ini dan menyajikan laporan sebagai bagian takterpisahkan dari laporan keuangan dari setiap periode penyajiannya. Entitas membutuhkan kas untuk melaksanakan usahanya, melunasi kewajibannya, dan membagikan deviden kepada investor.

Adapun manfaat dalam informasi arus kas:
  • Maka laporan arus kas dapat menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna mengevaluasi perubahan dalam aset neto entitas, struktur keuangan dan kemampuannya untuk memperngaruhi jumlah serta waktu arus kas terhadap keadaan dan peluang yang berubah.
  • Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indicator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Dan juga berguna untuk meneliti ketetapan dari penilaian masa lalu atas arus kas masa depan.


Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operas, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. dijabarkan sebagai berikut:

  • Aktivitas Operasi


Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa sumber pendanaan dari luar.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
a.     Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa
b.    Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain
c.     Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
d.    Pembayaran kas untuk kepentingan karyawan
e.     Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lain
f.      Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali dapat diindentifikasi secara spesifik sebagai aktivitas pendanaan dan investasi
g.     Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan.

  • Aktivitas Investasi

Arus kas yang timbul dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut merepresentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang diintensikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah:
a.     Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain.
b.    Penerimaan kas dari penjualan aset teap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain.
c.     Pembayaran kas untuk memperoleh instrumen utang dan ekuitas entitas lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrument yang dianggap).
d.    Pembayaran kas untuk memperoleh instrument utang dan ekuitas entitas lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang dianggap).
e.     Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan).
f.      Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan).
g.     Pembayaran kas untuk future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
h.    Penerimaan kas dan future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

  • Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas.
Contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah:
a.     Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrumen ekuitas lain
b.    Pembayaran kas kepada pemilik untuk memperoleh atau menebus saham entitas.
c.     Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan panjang.
d.    Pelunasan pinjaman.
e.     Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

Pelaporan arus kas dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi menggunakan salah satu dari metode berikut:
a.     Metode langsung, kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto diungkapkan.
b.    Metode tidak langsung, laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat non-kas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu atas arus kas masa depan.


2. Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan
Entitas melaporkan secara terpisah kelompok penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali arus kas dideskripsikan atas dasar arus kas neto.

3. Pelaporan arus kas atas dasar arus kas neto
a.  Penerimaan dan pembayaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada entitas.
b.    Penerimaan dan pembayaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dan jangka waktu singkat.

Arus kas dalam valuta asing adalah transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing dengan kurs pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas yang didominasi dalam valuta asing dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan PSAK 10 tentang perubahan kurs valuta asing.

Bunga dan Deviden yang diterima dan dibayarkan arus kas, masing-masing diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasi secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan. Jumlah bunga yang harus dibayar dalam satu periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang diakui sebagai beban pada lab-rugi atau yang dikapitalisasi sesuai PSAK 26.

Pajak penghasilan dikenakan atas transaksi yang menghasilkan arus kas yang diklasifikasi. Arus kas pajak penghasilan yang bersangkutan sering kali tidak praktis untuk diidentifikasi dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda dengan transaksi arus kasnya. Oleh karena itu, pajak yang dibayarkan biasanya diklasifikasi sebagai arus kas dari aktivitas operasional. Namun jika arus kas dapat diklasidikasi secara praktis dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas maka diklasifikasi sebagai arus kas dari investasi dan pendanaan.

Investasi dapat dilakukan pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama dicatat dengan metode ekuitas atau metode biaya, maka investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang terjadi antara investor dan investee, contohnya jumlah dividen dan uang muka yang diterima.

Perubahan kepemilikan atas kepentingan pada entitas anak dan bisnis lain, merupakan gabungan arus kas yang timbul dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut:
a. Jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima.
b. Bagian dari imbalan yang terdiri dari kas dan setara kas.
c. Jumlah kas dan setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau        hilang.
d. Jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas dalam entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang.

Transaksi non-kas merupakan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mensyaratkan pengguna kas atau setara kas dikeluarkan dari laporan arus kas. Contoh transaksi nonkas:
a. Perolehan aset baik secara kredit atau melalui sewa pembiayaan.
b. Akuisisi suatu entitas melalui penerbitan instrument ekuitas.
c. Konversi utang menjadi ekuitas.

Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, entitas menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun nonkas. Perubahan pada liabilitas dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a. Perubahan dari arus kas pendanaan
b. Perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain
c. Dampak perubahan tingkat kurs valuta asing.
d. Perubahan pada nilai wajar.
e. Perubahan lainnya.

Komponen kas dan setara kas, menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Oleh karena itu keanekaragaman praktik pengelolaan kas dan pengaturan perbankan diseluruh dunia dan agar sesuai PSAK 1: penyajian laporan keuangan.

Adapun pengungkapan lain yaitu mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan oleh kelompok usaha, besera komentar manajemen. Contohnya, saldo kas dan setara kas milik entitas anak yang beroprasi disuatu negara yang memberlakukan control lalu lintas devisa atau pembatasan hukum lain sehingga saldo kas tidak dapat digunakan oleh entitas induk atau entitas anak yang lainnya.

Amandemen PSAK 2: laporan arus kas tentang prakarsa pengungkapan. Entitas menerapkan untuk periode tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.  Dan penarikan PSAK 2 tahun 2009 laporan arus kas.






CONTOH ILUSTRASI:

A. Laporan Arus Kas untuk Entitas Bukan Lembaga Keuangan



B. Laporan Arus Kas untuk Lembaga Keuangan




       C. Rekonsiliasi Liabilitas yang Timbul dari Aktivitas Pendanaan


Wednesday, October 2, 2019

APA ISI DARI PSAK 1?


DEFINISI

Catatan atas Laporan keuangan, Berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi laporan keuangan, laporan laba rugi, dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. CaLK memberikan deskriptif naratif atau pemisahan pos-pos yang disajikan.

Laporan Laba Rugi, Adalah total penghasilan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen penghasilan komprehensif lain.

Laporan Keuangan Bertujuan Umum, adalah laporan keuangan yang diintensikan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna tersebut.

Material, untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah material jika, baik secara sendiri maupun Bersama, dapt mempengaruhi keputusan ekonomik pengguna laporan keuangan.

Pemilik, adalah pemegang instrument yang diklasifikasikan sebagai ekuitas.

Penghasilan komprehensif lain, berisi pos-pos penghasilan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaiman disyaratkan atau diizinkan SAk.

Penyesuaian reklasifikasi, adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi periode berjalan yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode berjalan atau periode sebelumnya,
Standar Akuntansi Keuangan, adalah pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh DSAK IAI dan DSAS IAI serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada dibawah pengawasannya.

Tidak praktis, penerapan suatu persyaratan dianggap tidak praktis jika entitas tidak dapat menerapkannya setelah melakukan segala upaya yang rasional.

Total penghasilan komprehensif, adalah perubahan ekuitas selama satu periode  yang dihasilkan dari transaksi  selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik.

LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Laporan Keuangan:
Untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:
1)    Aset
2)    Liabilitas
3)    Ekuitas
4)    Penghasilan&beban, termasuk keuntungan&kerugian
5)    Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik
6)    Arus kas

Laporan Keuangan Lengkap:
1)    Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2)    Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama 1 periode
3)    Laporan perubahan ekuitas selama periode
4)    Laporan arus kas selama periode
5)    Catatan atas Laporan Keuangan
6)    Informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya
7)    Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya
entitas menyajikan seluruh komponen laporan keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama.

Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan:
Manajemen entitas
 bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas.

Karakteristik Umum:
§  Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.
§  Penerapan SAK dengan pengungkapan tambahan jika dibutuhkan
Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam CaLK.
§  Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat baik dengan pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun dalam CaLK.
§  Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika manajemen menyipulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu persyaratan dalam PSAK akan memberi pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan.

Kelangsungan Usaha
 Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen memiliki alternative lain yang realistis selain melakukannya.


Dasar Akrual
Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali arus kas. Entitas mengakui pos-pos sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasikan dan beban, ketika pos-pos memenuhi definisi dan kriteria untuk unsur-unsur dalam KKPK.

Materialitas dan Penggabungan
Entitats menyajikan secara tersendiri seitiap pos-pos serupa yang material. Entitas menyajikan secara tersendiri pos yang memiliki sifat yang tidak serupa kecuali pos tersebut tidak material. Laporan keuangan merupakan hadil pemrosesan sejumlah transaksi atas peristiwa lain yang digabungkan ke dalam pos-pos sesuai sifat/fungsinya. Jika suatu pos secara individual tidak material, maka dapat digabungkan dengan pos lain dalam laporan keuangan atau dalam CaLK.

Saling Hapus
Entitas tidak melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK. Entitas melapor secara tersendiri aset dan liabilitas, serta penghasilan dan beban. Saling hapus dalam Laporan laba rugi dan penghasilan comprehensif lain atau laporan posisi keuangan mengurangi kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk menilai arus kas entitas masa dimasa depan, kecuali jika saling hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa lain.

Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap setidaknya secara tahunan. Ketika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih Panjang atau lebih pendek daripada periode satu tahun. Sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan , entitas mengungkan:
a)    Alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek;
b)    Fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat dibandingkan secara keseluruhan.

Informasi Komparatif
1.     Informasi Komparatif Minimum
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode terdekat sebelumnya untuk jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK. Entitas menyajikan, minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas, dan dua laporan perubahan ekuitas, serta CaLK terkait.

2.    Informasi Komparatif Tambahan
Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komprehensif minimum yang disyaratkan SAK, sepanjang informasi tersebut disiapkan sesuai dengan SAK. Entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketiga (sehingga menyajikan laporan periode berjalan, periode terdekat sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).

Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode dilakukan secara konsisten, kecuali setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25 dan perubahan tersebut disyaratkan oleh suatu PSAK.

STRUKTUR DAN ISI

Pendahuluan
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan tertentu dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi dan penghadilan komprehensif atau perubahan ekuitas dan CaLK. Pernyataan ini menggunakan istilah “pengungkapan” dalam arti lusa, meliputi pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan.

Identifikasi Laporan Keuangan
Entitas mengidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan membedakannya dari informasi lain dalam dokumen publikasi yang sama. Maka penting bagi para pengguna untuk membedakan informasi yang disusun sesuai SAK dengan informasi yang bukan subjek yang disyaratkan dalam SAK. Tambahan informasi sehingga dapat dipahami:

a)    Nama entitas pelapor atau identitas lain, dan setiap perubahan atas informasi tersebut dari akhir periode pelaporan terdekat sebelumnya.
b)    Apakah laporan keuangan merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok entitas.
c)    Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan.
d)    Mata uang penyajian sebagaiman didefinisikan dalam PSAK 10:pengaruh perubahan kurs valuta asing.
e)    Level pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan keuangan.

Laporan Posisi Keuangan
Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan:
a)    Aset tetap
b)    Properti investasi
c)    Aset tak berwujud
d)    Aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (e), (h), dan (i)
e)    Investasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
f)    Aset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69: agrikultur
g)    Persediaan
h)    Piutang usaha dan piutang lain
i)     Kas dan setara kas
j)     Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan yang termasuk dalam kelompok pelepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai PSAK 58.
k)    Utang usaha dan utang lain
l)     Provisi
m)   Liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (k) dan (i)
n)    Liabilitas dan aset untuk pajak kini sebgaimana didefinisikan PSAK 46
o)    Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebgagaimana didefinisikan PSAK 46
p)    Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai PSAK 58
q)    Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
r)    Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Pembedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar serta Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Entitas menyajikan aset lancer dan tidak lancer serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagao klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas menyediakan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Jika entitas menyajikan seluruh aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas. Apapun metode yang digunakan, entitas mengungkap jumlah yang diperkirakan dapat diselesaikan lebih dari 12 bulan setiap pos aset dan liabilitas yang menggabungkan jumlah diselesaikan:
§  Tidak lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan (jangka pendek)
§  Lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan (jangka panjang)

Aset Lancar
Entitas mengklasifikasikan aset lancer sebagai berikut:
a)    Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau memiliki intensi untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal
b)    Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan
c)    Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 bulan seetelah pelaporan
d)    Aset merupakan kas atau setara kas didefinisikan dalam PSAK 2, kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaanya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Liabilitas Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan liabilitas jangka pendek sebagi berikut:
a)    Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal
b)    Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
c)    Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan
d)    Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Beberapa liabilitas jangka pendek seperti utang usaha, dan beberapa akrual untuk biaya karyawan dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal entitas. Entitas yang tidak masuk kriteria diatas maka dikatakan sebagai liabilitas jangka panjang.

Informasi yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau CaLK
Entitas mengungkapkan, dalam laporan posisi keuangan atau dalam CaLK, subklasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas.

  1. Untuk setiap jenis modal saham:
a)    Jumlah saham modal dasar
b)    Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh
c)    Nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak dimiliki nilai nominal
d)    Rekonsiliasi jumlah saham yang beredar pada awal dan akhir periode
e)    Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap kelas saham, termasuk pembtasan pembahian deviden dan pelunasan atas modal
f)    Saham entitas yang dimiliki oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau oleh entitas asosiasi
g)    Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan.


Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (laporan penghasilan komprehensif) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:

  • Laba rugi
  • Total penghasilan komprehensif lain
  • Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Sebagai tambahan atas pos-pos yang disyaratkan oleh SAK, laporan laba rugi menyajikan pos-pos sebgai berikut:
a)    Pendapatan
b)    Biaya keuangan
c)    Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura Bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
d)    Beban pajak
e)    Dikosongkan
ea)  Jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan, PSAK 58
f-i)  Dikosongkan

informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehensif Lain
bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah selama periode:


          1. Pos-pos penghasilan komprehensif lain, yang diklasifikasikan berdasarkan sifat                dan kelompok sesuai dengan SAK:
(i)           Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi
(ii)   Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.


2. Bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi dan venturabbersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas, dipisahkan ke dalam bagian pos berdasarkan SAK:
(i)           Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi
(ii)   Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi

Laba Rugi Selama Periode
Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam laba rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau mengizinkan lain. PSAK 25: kebijakan akuntansi, perubahan estimasi, dan kesalahan menentukan dua kondisi tersebut: SAK mensyaratkan komponen penghasilan komprehensif lain yang memenuhi definisi penghailan atau beban dalam KKPK untuk dikeluarkan dari laba rugi.

Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode
Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain atau dalam CaLK. Entitas dapat menyajikan Komponen penghasilan komprehensif antara lain:
a)    Secara neto dari dampak pajak terkait
b)    Sebelum dampak pajak terkait disertai jumlah yang menunjukkan gabungan jumlah pajak penghasilan yang terkait dengan pos tersebut.

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain atau CaLK.
Ketika pos-pos penghasilan atau beban adalah material, entitas mengungkapkan sifat dan jumlah secara tersendiri. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara tersendiri atas pos-pos penghasilan atau beban mencakup:
  • Penurunan persediaan menjadi nilai realisasi neto atau penurunan aset tetap menjadi jumlah terpulihkan, dan pembalikkan atas penurunan tersebut
  • Restrukturisasi aktivitas entitas dan pembalikkan provisi biaya restrukturasi
  • Pelepasan aset tetap
  • Pelepasan investasi
  • Operasi yang dihentikan
  • Penyelesaian tuntutan hokum
  • Pembalikan provisi lain.
Beban disubklasifikasikan menjadi dua bentuk:
1)    Metode sifat beban, menggabungkan beban berdasarkan sifatnya.
2)    Metode fungsi beban, mengklasifikasi beban sesuai fungsinya.

Laporan Perubahan Ekuitas
Informasi yang disajikan laporan perubahan ekuitas:
  1. Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan
  2. Untuk setiap komponen ekuitas
  3. Dikosongkan
  4. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.


Informasi yang Disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas atau dalam CaLK
Entitas menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau dalam CaLK, jumlah dividen yang diakui sebgai distribusi kepada pemilik selama periode, dan jumlah deviden per saham terkait. Perubahan ekuitas entitas antara awal dan akhir periode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset neto entitas selama periode.

Laporan Arus Kas
Informasi arus kas menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut, PSAK 2.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
CaLK menyajikan sebagai berikut:

  1. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan sesuai dengan paragraf
  2. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan
  3. Menyediakan informasi yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
Entitas menyajikan CaLK secara sistematis, entitas mempertimbangkan dampak terhadap keterpahaman dan keterbandingan laporan keuangannya.

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
Entitas mengungkapkan kebijak akuntansi signifikan yang mencakup:
§  Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
§  Kebijakan akuntansi lain yang diterapkan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.
Penting bagi entitas untuk menginformasikan kepada pengguna laporan keuangan mengenai dasar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan karena dasar pengukuran yang digunakan mempengaruhi analisis pengguna laporan keuangan secara signifikan.

   Sumber Ketidakpastian Estimasi
    Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber utama lain dari ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Berkaitan dengan aset dan liabilitas CaLK merincikan sebagai berikut:
§  Sifat
§  Jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan

Penentuan jumlah tercatat dari beberapa aset dan liabilitas mensyaratkan estimasi dampak ketidakpastian atas peristiwa masa depan terhadap aset dan liabilitas tersebut pada akhir periode.

CONTOH-CONTOH LAPORAN KEUANGAN
sumber:Annual-Report-2018-PT-GMF-AeroAsia-Tbk.pdf


1.      Laporan Posisi Keuangan

                                    
         2.      Laporan Laba Rugi






































                        

                               

         3.      Laporan Perubahan Ekuitas





































               4.      Laporan Arus Kas





































                                         5.      Catatan Atas Laporan Keuangan