PSAK
14 PERSEDIAAN
21.1 Bapak
Davi adalah staf bagian akuntansi baru di PT.Nuri. perusahaan melakukan
perencanaan pajak sehingga pajak yang dibayarkan minimal. Berikut adalah
beberapa informasi terkait PT.Nuri :
Selama ini, perusahaan menggunakan
metode pencatatan persediaan dengan metode average cost method. Bapak Davi
kemudian melakukan simulasi dengan menghitung persediaan menggunakan metode
Fifo. Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
|
2014
|
2015
|
Persediaan akhir fifo
|
365.000.000
|
375.000.000
|
Persediaan akhir average Cost
|
226.000.000
|
240.000.000
|
Laba sebelum pajak (dihitung mengunakan metode average
cost)
|
700.000.000
|
850.000.000
|
Diminta :
a) Hitunglah perubahan pada laba bersih
apabila PT.Nuri menggunakan pencatatan persediaan menggunakan FIFO!
b) Perhitungkan dampak pajak dari
perubahan metode tersebut, dengan asumsi pajak yang berlaku 25%!
c) Hitunglah metode mana yang dapat
memenuhi tujuan PT.Nuri untuk melakukan penghitungan pajak!
Jawab :
a)
|
Persediaan
|
Persediaan
|
|
Average
|
Fifo
|
|
Tahun 2014
|
226.000.000
|
365.000.000
|
139.000.000
|
Tahun 2015
|
240.000.000
|
375.000.000
|
135.000.000
|
|
Laba Kotor Average
|
Laba Bersih
25%
|
Tahun 2014
|
700.000.000
|
525.000.000
|
Tahun 2015
|
850.000.000
|
637.500.000
|
ð Tahun 2014
Perbedaanx25
%
139.000.000
x 25 % = 34.750.000
Kenaikan
laba FIFO
39.000.000 - 34.750.000 = 104.250.000
Laba Bersih
525.000.000
+ 104.250.000 = 526.250.000
ð Tahun 2015
Perbedaanx25%
135.000.000 x 25% = 33.750.000
Kenaikan
laba FIFO
135.000.000
– 33.750.000 = 101.250.000
Laba Bersih
637.500.000
+ 102.250.000 = 738.750.000
b)
|
Pajak 25%
|
Tahun 2014
|
700.000.000 x 25% = 175.000.000
|
Tahun 2015
|
850.000.000 x 25% = 212.500.000
|
Jumlah
|
= 387.500.000
|
|
Pajak 25% (Fifo)
|
Tahun 2014
|
139.000.000 x 25%+34.750.000+175.000.000
= 209.750.000
|
Tahun 2015
|
135.000.000 x 25%+33.750.000+212.500.000 = 246.250.000
|
Jumlah
|
= 456.000.000
|
Dampak dan perubahan metode tersebut ialah jumlah pajak yang dihasilkan metode
FIFO lebih besar dari metode average.
c) Jika untuk
melakukan penghematan pajak, maka PT.Nuri harus menggunakan metode average,
pajak yang dihasilkan dengan metode average lebih kecil yaitu sebesar Rp
387.500.000 sedangkan, pajak yang dihasilkan metode FIFO yaitu Rp 456.000.000.
21.3 Pada
saat pemeriksaan laporan keuangan PT.Rumah Kita tahun 2015 ditemukan beberapa
kesalahan sebagai berikut :
a) Utang kepada toko peralatan kantor
sebesar Rp 50.000.000 yang berasal dari transaksi pembelian tanggal 30 Desember
2014, baru dicatat pada saat barang diterima yaitu 4Januari 2015, karena
menggunakan FOB Destination Point. Namun , akun perlengkapan per tanggal 31
Desember 2014 sudah memasukkan transaksi tersebut.
b) PT. Rumah Kita belum mencatat Beban Komisi
Penjualan kepada staf yang berhasil melakukan penjualan unit rumah kluster
Rumah Kita di luar target sebesar Rp 20.000.000 terutang pada 31 Desemebr 2015
c) Nilai Persediaan Akhir atas unit rumah
PT. Rumah Kita overstated sebesar Rp 500.000.000 pada Tahub 2015
d) Pada Pertengahan tahun 2015. PT. Rumah
Kita membeli bangunan sebagai kantor pemasaran baru senilai Rp 420.000.000 yang
memiliki masa manfaat 6 tahun dengan nilai sisa Rp 60.000.000. bangunan
tersebut didepresiasikan dengan metode garis lurus. Pada saat pencatatan, nilai
sisa belum dikurangkan saat perhitungan beban depresiasi.
Diminta:
Buatlah Jurnal Penyesuaian yang
dibutuhkan oleh PT. Rumah Kita pada tahun 2015 terkait kesalahan diatas, dengan
asumsi laporan keuangan PT. Rumah Kita belum ditutup buku!
Jawab :
a)
|
Hutang
Perlengkapan
|
Rp 50.000.000
Rp 50.000.000
|
b)
|
Beban Komisi
Hutang Biaya
|
Rp 20.000.000
Rp 20.000.000
|
c)
|
HPP
Persediaan
|
Rp 500.000.000
Rp 500.000.000
|
d)
|
Beban Depresiasi
Akum.Peny
Bangunan
|
Rp 30.000.000
Rp 30.000.000
|
21.4
Pada 1 Januari 2013, PT.Teguh
membeli mesin seharga Rp 200.000.000
dan didepresiasikan selama 4 tahun menggunakan metode garis lurus tanpa nilai
sisa. Pada 1 Januari 2015, PT. Teguh mengubah estimasi masa manfaat mesin
menjadi 5 tahun dari tanggal pembelian dan memiliki nilai sisa Rp 10.000.000.
Diminta :
a) Hitunglah Saldo Akumulasi Depresiasi
pada akhir tahun 2015!
b) Hitunglah Depresiasi mesin pada tahun
2015!
c) Buatlah Jurnal untuk mencatat hal-hal
terkait mesin pada tahun 2015!
d) Terkait perubahan tersebut, bagaimana
standar akuntansi mengharuskan cara pelaporan yang benar?
Jawab :
a) Saldo akumulasi sampai akhir tahun 2015
Depresiasi = Rp 200.000/4tahun = Rp 50.000.000
Perubahan estimasi penyusutan = Rp 200.000.000 – Rp 10.000.000
5
tahun
= Rp 38.000.000
Saldo akumulasi awal tahun 2015
2013 Rp
50.000.000
2014 Rp
50.000.000
2015 Rp
38.000.000
Rp 138.000.000
b) Depresiasi
mesin pada tahun 2015
2015 = Rp 38.000.000
c) Jurnal untuk mencatat hal-hal terkait
2015
Ø Beban Depresiasi Rp 38.000.000
Akumulasi
Depresiasi Rp
38.000.000
d) Standar Pelaporan yang benar
|
2015
estimasi lama
|
2014
|
2015
estimasi baru
|
Peralatan
|
200.000.000
|
200.000.000
|
200.000.000
|
Akum.
Depresiasi
|
138.000.000
|
100.000.000
|
150.000.000
|
Peralatan
- Net
|
62.000.000
|
100.000.000
|
50.000.000
|
Beban
Depresiasi
|
38.000.000
|
50.000.000
|
50.000.000
|
K11-4 PT.
Medan Jaya mengoperasikan kelompok too khusus diseluruh Indonesia. Toko-toko
tersebut dari dulu menyimpan persediaan dan menjual produk perlengkapan dapur
dan Kamar Mandi yang diproduksi di Indonesia. Tahun ini, PT. Medan Jaya
mengadakan hubungan bisnis dengan perusahaan manufaktur di Lucerne, Swiss,
untuk membeli satu lini produk perlengkapan kamar ,mandi untuk dijual di
tokonya. Sebagai bagian dari perjanjian bisnis, pembayaran oleh PT. Medan Jaya
akan jatuh tempo dalam 30 hari setelah barang diterima, dimana harga dinyatakan
dan terutang dalam franc Swiss.
PT. Medan Jaya mencatat pembelian
tersebut sebagai persediaan dan mencatat sebagai liabilitas pada saat barang
diterima dari perusahaan Swiss,
menggunakan kurs untuk franc Swiss pada tanggal pembelian persediaan
dicatat. Pada saat dilakukan pembayaran, PT. Medan Jaya mendebit atau mengkredit
persediaan liabilitas dalam franc Swiss. PT. Medan Jaya menggunakan sistem
persediaan perpetual dan metode persediaan FIFO dan dengan mudah dapat
menelusuri penyesuaian tersebut ke persediaan spesifik yang dibeli.
Diminta :
Cari standar akuntansi terbaru untuk
akuntansi transaksi mata uang asing ! anda dapat memperoleh akses ke standar
akuntansi melalui perpustakaan atau dari beberapa sumber lain . sebagai staf
akuntan dari kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tahunan PT.
Medan Jaya, tulislah memo ke Mariam, manajer yang bertanggung jawab untuk
audit, membahas akuntansi transaksi kliennya dengan perusahaan Swiss! Dukung
setiap rekomendadi anda dengan kutipan dari standar pelaporan Keuangan yang
berlaku
Jawab :
PSAK 10 Paragraf 21
“Pada pengakuan awal, transaksi valuta
asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke dalam
mata uang fungsional dengan kurs spot setara mata uang fungsiona dan valuta
asing pada tanggal tersebut.”
PSAK 10 Paragraf 23
Pada akhir setiap periode pelaporan :
a) Pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan
kurs penutup;
b) Pos ninmoneter yang diukur dalam biaya
historis dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi;
dan
c) Pos nonmoneter yang diukur pada nilai
wajar dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai
wajar diukur.
L11-7 Pada
tanggal 1 Desember 20X1, PT. Ronimportir, perusahaan Indonesia, membeli jam
dari Selandia Baru seharga 15.000 dollar New Zealand (NZ$), yang akan dibayar
pada tanggal 15 Januari 20X2. Akhir tahun Fiskal PT.Ronimportir adalah 31
Desember dan mata uang pelaporannya adalah rupiah. Kurs adalah sebagai berikut
:
1 Desember 20X1 1 Dollar NZ = Rp 7.000
31 Desember 20X1 1 Dollar NZ = Rp 6.600
15 Januari 20X1 1 Dollar NZ = Rp 6.800
Diminta :
a) Dalam Mata uang apa transaksi tersebut
didenominasi?
b) Buatlah ayat Jurnal yang digunakan
PT.Ronimportir untuk mencatat pembelian, penyesuaian pada tanggal 31 Desember,
dan penyesuaian?
Jawab :
a)
Dalam mata
uang NZ $ transaksi didenomasi
b)
Tahun 2015
|
1 Januari
(Rp 15.000 X (NZ$ 6.800 – NZ$ 6.600) =Rp 3.000.000
1 Januari
Penyelesaian (Rp 15.000 x NZ$ 6.800)
=Rp 102.000.000
|
Tahun 2014
|
1 Desember Rp 105.000.000 (NZ$ 7.000 X Rp 15.000)
31 Desember Rp(
6.000.000) (NZ$ 7.000 X Rp 6.600)
31 Desember Rp
99.000.000 saldo ( NZ$ 7.000 X Rp 6.600)
|
Jurnal:
Ø Memperoleh mata uang asli
Unit mata uang Asing Rp 102.000.000
Kas Rp
102.000.000
Ø Utang usaha
Transaksi usaha mata uang asing
Unit mata uang asing
Menyelesaikan utang dalam mata uang
asing dan mengakui keuntungan dari perubahan kas sejak tanggal 31 Desember 2014